Saturday, July 24, 2010

Saya Tidak Butuh Teori

Saya tidak butuh teori.
Ia duduk dengan keyakinan, bersandar pada bayang-bayang idealis ia mengutarakan apa yang ada dibenaknya –Omong Kosong!
Tatapan yang penuh kemunafikan, apa yang ia pikirkan jika ia tau bahwa laba-laba saja bosan mendengarka omong kosongnya ???
Bersikap seolah “Saya orang yang berprinsip !”
tidakah ia tau bahwa hidup ini bermuka banyak ?? Tak seindah aurora di padang putih penuh kejujuran.
Ia mengutarakan apa yang ada di benaknya, berbicara bahwa semua dapat berjalan sesuai dengan apa yang ia agungkan –TEORI !
Tapi apakah ia tau bahwa teori dibuat dengan penuh kemunafikan, hanya untuk mendapatkan pujian semata bahwa “Saya Cerdas !”

Lalu bagaimana dengan teori bahwa “Apel jatuh dari pohon karena ada gravitasi bumi ??”
Bagaimana dengan teori bahwa “Bumi itu bulat ??”
Teori yang menyatakan bahwa “Manusia adalah serigala bagi manusia”
Ataukah teori lain yang menyatakan bahwa “Berkelakuanlah yang baik maka perhatikan apa yang terjadi “
Sebuah teori konyol yang diungkapkan oleh anak kecil “Permen itu manis !” lalu bagaimana dengan teori dari seberang jalan? Dari seorang anak yang terlupakan “Hidup ini keras !”
Bangunlah hai bung !!
Lihatlah dengan matamu bahwa tak satu orang pun yang menyukai mu karena teorimu itu. Dan janganlah kau coba untuk bermimpi bahwa “Saya tak peduli ini hidup saya”.
Lalu siapa kamu dalam kehidupan ??
Seorang pangeran tampan yang kritis dan idealis ??
Ataukah hanya seorang rakyat yang menginginkan perubahan ??
Heyy !! Fairy tales don’t always have a happy ending, do they?
Lalu dengan ungkapkan “Teori berdasarkan fakta dan ini hanyalah tulisan tidak bermakna” itu semua hanyalah TEORI.
Lalu apa hubungannya dengan ku ??
“Aku muak dengan semua teori Anda yang bahkan aku sudah tahu dari dahulu !”
Kalau begitu tutuplah kuping mu dan pergilah !
“Tidak ! hey peri kecil. Aku ingin berbicara padanya tentang teori ku”
Mengapa kau tidak langsung berbicara saja ?? Memangnya apa teori mu itu ??
“Aku ingin berbicara padanya sebuah ungkapan kecewa untuk mu sang pangeran idealis. Karena ulahmu itu seolah kau seorang dewa yang mampu menaklukan segalanya. Sikapmu yang telah mengkerdilkan padangan luasku akan dirimu. Ini duniaku, ini waktuku, tak seorangpun yang dapat menyentuhnya ! jadi teoriku adalah ‘teorimu = omongkosong’ simpanlah itu semua hingga kau tahu bahwa waktu itu berharga, hingga kau mengerti bahwa amarah itu hitam, hingga kau melihat bahwa laba-laba itu terdiur. Dan akhirnya kau akan tersadar, bahwa semua kan sia-sia”
Saya tidak butuh teori
Karena hidup ini tanpa teori.
Karena teori diciptakan oleh seseorang yang tidak mengerti akan apa yang ia tidak ungkapkan.
Karena teori saya “Saya tidak butuh teori” dan saya tidak mengerti mengapa mereka masih memakai teori lama.

No comments:

Post a Comment