Friday, October 16, 2009

The Band




Well Lets we talk abot HIM again !!.
Dalam 3 album yang terjual sebanyak 2 miliyar sepanjang karir mereka, HIM (His Infernal Majesty) merasa bahwa dalam kurun waktu tersebut merupakan saat yang tepat untuk menegaskan beberapa hal, seperti HIM sendiri dan musiknya yang biasa dikenal sebagai Love Metal. Dan juga semakin menegaskan dengan kuat arti sesunggunya dibalik Heartagram.



Satu setengah tahun merupakan eksplorasi yang berharga dan pencarian jiwa, as well as the time-honoured tradition of ‘working one’s ass off’, terdapat dalam 10 lagu pada album "Love Metal".

“There we were. Gas a hopeless Slayer addict and Burton completely hooked on Tchaikovsky. Mige getting high on Brian Eno and Linde tripping on Jimi Hendrix on a regular basis. Me, I was curing my hangovers with shots of Johnny Cash and Roy Orbison.”

Kata Valo..
Bahasa kerennya kira-kira
"Ini Kami. Gas suka banget a.k.a adict ma slayer a.k.a pembunuh (maksudnya vampire slayer kali yaa.. nebak) trus Burton benar-benar ketagihan sama Tchaikovsky. Mige mabuk sama Brian Eno dan Linde kesandung sama Jimi Hendrix dalam memainkan bas. Saya(valo), Permainan Johnny Cash sama Roy Orbison bisa nyembuhin kepala kalo pusing bangun tidur abis mabuk (ckckckckckck)"

“We had no idea where it would lead us in the end. Whether it would turn out to be silly psychedelic music or the meanest motherfucker of metal known to man,” Valo grins. “But it felt really good. We just incorporated all the elements that came naturally and took it from there. With pretty mediocre success, of course…”

Masih kata valo dan bahasa kerennya
"Kami ga tau kemana hal itu bakalan mimpin kami akhirnya. Apa bakalan jadi lagu melow yang tol*l atau bakalan jadi lagu metal yang berarti buat orang-orang" seringai valo. "Tapi itu terasa bagus. Kami hanya menggabungkan unsur-unsur yang datang alami terus menggunakanya. Dengan melodi cantik yang cukup berhasil, tentunya.. "

Terdapat 2 hal besar dalam pembuatan album "Love Metal". Pertama diproduseri dan direkam di Helsinki oleh Hiili Hiilesmaa, yang merupakan produser album pertama HIM pada 1997. Hiilesmaa terkenal dengan seringnya bekerjasama dengan band metal liar.

“What has always fascinated me about Hiili is the manic way he approaches recording. The guy is nothing else but metal’s answer to reggae’s Lee ‘Scratch’ Perry! The Mad Scientist. One who always dares to experiment with things that others dismiss off-hand as crazy or laughable.”The second dimension came about through a transatlantic move. Next stop was Scream Studios, Los Angeles. Birthplace of Nirvana’s “Nevermind”, Faith No More’s “The Real Thing” and countless other latter-day classics. The album was mixed there by Tim Palmer whose work, especially with U2, caught Valo’s attention. A bit of a surprise, this one?

Bahasa Kerennya :
"Apa yang ngebuat saya kagum pada Hiili adalah cara gila dia dalam pendekatan rekaman. Orangnya siih biasa aja, tapi jawaban metal untuk ilmuan gilla reggae-nya Lee 'scratch' perry !. Orang yang selalu tertantang untuk mencoba dengan sesuatu hal yang orang lain tolak sebagai hal gila atau lelucon."

Kedua datang melewati sebuah perjalanan melewati atlantik. Pemberhentian terakhir adalah screams studio, Los Angeles. Kota kelahiran Nirvana "Nevermind", Faith No More's "The Real Thing" dan masih banyak lagi. Album tersebut di proses disana oleh Tim Palmer, yang bekerja dengan U2, mengambil perhatian valo.


“Yes and no. U2’s music as a whole isn’t really my thing, that’s right. Then again they have songs like “One” and “With or Without You” that are very close to the thing I try to achieve, you know, melodically, lyrically and feel-wise. But always with my own, shall I say, David Lynchian twist to it,” Valo reveals. “Tim did a beautiful job unearthing all those hidden treasures within our music. I could just sit back wearing the fly glasses that Bono had left behind at the studio, and listen to the music sort of unravelling before my ears.”

"Iya dan tidak. Musik U2 sebagi keseluruhan bukanlah hal saya. Mereka mempunyai lagu sperti "One" dan "With or Without you" merupakan hal yang dekat dengan sesuatu yang
saya coba untuk mencapainya, sangat merdu puitis dan bijaksana. Tapi sesuai dengan diri saya, harus saya katakan bahwa itu merupakan warna musik David Lynchian" seringai valo. "Tim bekerja dengan baik bagai menemukan semua harta karun tersembunyi dalam lagu kami. Saya hanya dapat duduk memakai kacamata yang Bono tinggalkan di studio, dan mendengarkan lagu yang nyaman ditelinga saya"

Ketika kembali ke LA untuk pengambilan video "Buried Alive by Love" (disutradarai oleh 'Jackass' honco Bam Margera dan bersama Juliette Lewis artis terkenal dari 'Natural Born Killers', 'Cape Fear' dan 'What's Eating Gilbert Grape'), valo terkejut bahwa teman-teman Kelly Osbourne bangga menggunakan Tato Heartagram.

Harder than titanium, softer than pure gold, quicker than silver. Red hot or cold as steel. Love Metal. Heartagram merupakan simbol yang sama yang dipakai sebagai sampul album merupakan awal dari permulaan HIM.

“We have such terribly short memory spans that we couldn’t possibly think of having individual symbols like Led Zep did,” the heartist himself laughs. The heartagram stands for HIM as a band, as an entity. And for love metal in general."

"Kami mempunyai masa singkat yang buruk bahwa kami tidak mungkin dapat berfikir untuk mempunyai simbol sendiri seperti Led Zep. Heartagram ada untuk HIM sebagai sebuah band, dan sebagai sebuah kesatuan. Dan untuk Love Metal umunya."Lebih keras dari titanium, lebih lembut dari emas murni, lebih cepat dari perak. Panas dan Dingin bagai baja. Itulah Love Metal.

sumber : www.sing365.com

No comments:

Post a Comment